Tuesday, June 23, 2015

Kembali ke Jakarta (19)

Jakarta


Tak terasa sudah dua minggu kami di Australia. Berbagai kegiatan pun telah selesia. Kini saatnya untuk kembali ke Jakarta. Segala persiapan pulang sudah kami tuntaskan, termasuk memperkirakan berat oleh-oleh agar tidak over bagasi. Oleh-oleh dari Melbourne dan Sydney juga sudah kami beli untuk dibagi ke keluarga, rekan-rekan, atau kenalan.
Kembali ke Jakarta memberikan kita inspirasi untuk Indonesia, paling minimal untuk daerah atau komunitas kita masing-masing. Etos hidup positif harus ada dalam diri kita. Kita belajar hal positif dari Australia, namun tetap kita menghargai budaya kita sendiri. Mengambil yang baik dari negeri orang itu penting, untuk kemudian kita bawa bagi kemajuan daerah kita sendiri.

Kembali ke Jakarta siang hari kita lihat gunung-gunung Australia. Berbeda dengan kali pertama kali ke Sydney malam hari. Malam hari kami tidak bisa lihat apa-apa, apalagi duduknya di kursi bagian tengah. Saya duduk di bagian pinggir dan dapat menikmati padang tak berpenghuni manusia dari atas.

Program MEP 2015 telah mengantarkan saya menjelajahi Australia. Saya pikir ini kegiatan yang bagus, dan harus tetap dipertahankan. Kita berharap hubungan tetangga antara Indonesia dan Australia ini tetap terjaga. Jika ada konflik, harapannya bisa segera mereda, agar banyak hal positif bisa berjalan. Konflik politik terkadang membuat kegiatan jadi terganggu. Maka kedua negara harus sama-sama bangkit kembali, saling menghargai, dan bersama-sama menciptakan kehidupan di atas bumi dalam damai dan bahagia. *

No comments:

Post a Comment

Kazakhstan from the Eyes of Indonesia: Understanding and Enhancing Long-Term Partnerships

Kazakhstan is known as the ‘Heart of Asia’. A country that is locked by the largest land in the world located in Central Asia. Kazakhstan is...