Foto bersama Alumni PSKTTI dan beberapa dosen yang hadir |
Pada hari tersebut, diadakanlah Silaturahmi dan Buka Puasa Bersama Alumi Kajian Timur Tengah dan Islam UI. Kegiatan ini diadakan dan diisi oleh para alumni.
MC-nya Dr. Marissa Haque, seorang mantan artis dan sekarang ini aktif di politik. Beberapa waktu lalu, Marissa mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Banten bersama Dr. Zulkiflimansyah, tapi kalah oleh Ratu Atut Chosiyah. Pembicara kegiatan ini adalah Ust. Shalahuddin, dan Ibu Wirianingsih. Masing-masing menjelaskan tentang nuzul qur'an dan silaturahmi yang disiarkan live streaming di salingsapa.com
Di sini hadir juga Kaprodi PSKTTI, Dr. Muhammad Lutfi Zuhdi, Mantan Kaprodi Prof. Reni Hawadi, dan beberapa dosen lainnya. Ketua ILUNI UI PSKTTI Dr. Nurul Huda juga hadir. Ketua panitianya Mas Andie.
Pertemuan dengan teman-teman alumni terasa sangat akrab, walau baru satu kali bertemu. Saya merasa sesama alumni, kita butuh bertemu dan saling bekerjasama. Kepada Mas Andhie, ketua panitia saya usulkan agar dibuat website alumni, juga kepada Dr. Nurul Huda. Saya sudah sampaikan juga kepada Ikhsan Pallawa, kawanku asal Makassar yang lulusan Ekonomi Syariah di Kajian Timteng dan Islam UI. Ikhsan sudah berpengalaman dalam membuat dan mengelola website. Maka, pasti ia bisa memberikan sumbangsihnya yang terbaik untuk ILUNI UI PSKTTI.
Saya juga ngobrol dengan Marissa Haque dengan beberapa kawan.Usulan saya buat beliau adalah beliau menulis buku pengalaman hidupnya. Mungkin semacam biografi atau apa-apa saja yang menarik untuk dibagi kepada orang lain. Marissa bilang, ia belum bisa jadi teladan, tapi beberapa kawan mengatakan bahwa ada hal-hal tertentu dari dirinya seperti bagaimana mendapatkan lima gelar sampai doktor, kemudian bagaimana mendidik anak, dan juga yang penting adalah: manajemen hidup. Kupikir, baik jika hal-hal menarik dari Marissa Haque bisa dibagi kepada orang lain. Artinya, tiap orang sejatinya punya kelebihan--sekecil apapun itu--yang bisa dibagi kepada orang lain.
Dalam kegiatan ini saya jadi teringat kembali masa-masa kuliah S2 di situ. Saya kadang membayangkan masa-masa ketika saya ke kampus dari Sentiong, lewat rumah-rumah orang di Paseban, dan menyeberang ke UI. Kemudian, bagaimana perkuliahan di malam hari, dan pulangnya.
Juga teringat dosen-dosenku dulu. Mereka secara langsung atau tidak langsung memberikan perspektif bagi saya. Saya terinspirasi untuk lebih belajar sejarah Islam dari Prof. Badri Yatim. Belajar Politik Internasional dari Prof. Zainuddin Jafar. Perluas wawasan dari Prof. Ramzy Tadjoedin. Perluas jaringan dan wawasan keislaman dari Dr. KH. Hasyim Muzadi, dan bagaimana menganalisasi politik timteng dari Prof. Hamdan Basyar.
Walau kini saya tidak mengajar Kajian Timur Tengah secara khusus, tapi di kampus Universitas Khairun, tempat saya mengabdi, saya mengasuh Sejarah Timur Tengah di Prodi Ilmu Sejarah.
Dalam waktu dekat ini, saya berharap semoga bisa melanjutkan pendidikan S3 Antropologi. Saya berharap sih, jika skor IELTS-ku bisa dapat 6.5 atau 7, lanjut di luar negeri. Tapi kalau memang, pada akhirnya tidak sampai, saya pikir dimanapun saya akan berusaha jadi yang terbaik.
Di Ramadhan ini saya ingin sekali berdoa semoga Allah swt memberikan hidayah kepadaku. Menunjukkan aku jalan-Nya yang terbaik. Menjagaku dari godaan untuk berbuat dosa. Dan, menjadikanku bertakwa dimanapun aku berada.
No comments:
Post a Comment