Monday, July 13, 2015

Roda Hidup Terus Berputar

Hidup ibarat roda
Pada sebuah siang di sebuah kantor di Jalan Thamrin, Jakarta, seseorang bercerita kepada saya. "Dulu mas, waktu bapak saya masih ada jabatannya, sering sekali datang kiriman bunga di rumah. Tapi setelah nggak ada jabatannya, udah nggak ada lagi kiriman seperti itu."

Pada sebuah malam di Cihampelas Walk, Bandung, seorang kawan juga bercerita. "Dulu waktu belum jadi apa-apa, ada seseorang yang rajin sekali silaturahmi, selalu minta pendapat. Tapi pas jadi seorang pejabat di BUMN, hilang juga komunikasinya dan pas dia tidak menjabat, dia balik lagi seakan-akan kita tuannya yang paling ia harapkan."

Kurang lebih itu dua kutipan singkat dari dua kawan saya tentang bagaimana ritme hidup manusia yang adakalanya naik adakalanya turun. Seperti roda, hidup kita terkadang di atas, tapi berada di atas itu tidak abadi, bisa jadi kita akan di bawah lagi.

Di salah satu status Facebook, saya menulis bahwa tugas ketika dalam menjalani hidup yang ibarat roda berputar itu adalah memastikan bahwa roda itu tetap berputar. Cara memastikannya adalah dengan tetap bekerja dan jangan terlena ketika di atas atau bawah. Soal atas dan bawah semata hanya variasi saja dalam hidup. Tidak perlu disesali ketika berada di bawah, dan tidak perlu merasa angkuh ketika di atas. *

No comments:

Post a Comment

Kazakhstan from the Eyes of Indonesia: Understanding and Enhancing Long-Term Partnerships

Kazakhstan is known as the ‘Heart of Asia’. A country that is locked by the largest land in the world located in Central Asia. Kazakhstan is...