Wednesday, November 25, 2015

Tiga Faktor Pemersatu Bangsa

Materi Anies Baswedan
Pada Senin, 23 November 2015, saya menghadiri kegiatan Second International Conference of the World Forum for Muslim Democrats yang diselenggarakan dalam rangka 16 tahun The Habibie Center, bertempat di Hotel Le Meridien, Jakarta.

Dr. Anies Baswedan, Mendikbud, bertindak sebagai keynote speech, yang dirangkaikan dengan panel diskusi terkait Islamic States: Sectarian Conflict and Islamic Extremism, Human Rights and Refugees (Rohingya and Syria), Islamophobia and Minorities, Social Justice and Rule of Law, and Way Forward.

Dalam materinya, Anies Baswedan membahas tentang beberapa yang yang menyatukan Indonesia. Pertama, satu bahasa. Dalam sumpah pemuda, telah disepakati bangsa yang satu dan bahasa yang satu. Saat ini, ketika ada pertemuan tidak diperlukan lagi penerjemah, kata Anies, karena sama-sama pakai bahasa Indonesia. Kedua, kerajaan-kerajaan di Indonesia menyetujui terbentuknya Indonesia, yang dengan demikian menguatkan rasa kebersamaan sebagai bangsa. Selain itu, para elit bumiputra yang waktu itu termasuk aristokrat juga peduli pada pentingnya kebersamaan dengan tidak membuat perbedaan antara strata sosial. Ketiga, para pendidikan bangsa juga peduli pada pendidikan dalam arti yang sangat luas.

Selain Anies, pembicara lainnya juga memaparkan materi yang sangat menarik. Anwar Ibrahim turut membawakan materinya yang dibacakan oleh anaknya Nurul Izzah, anggota Parlemen Malaysia. Juga, Jiro Hanyu, Khalid Jafaar, Kilic Bugra, Azyumardi Azra, dan beberapa lainnya.

Dalam kegiatan ini, sayangnya saya tidak hadir secara full, pada intinya menjelaskan sikap muslim demokrat dalam beberapa isu kontemporer di atas. *

No comments:

Post a Comment

Kazakhstan from the Eyes of Indonesia: Understanding and Enhancing Long-Term Partnerships

Kazakhstan is known as the ‘Heart of Asia’. A country that is locked by the largest land in the world located in Central Asia. Kazakhstan is...