Perangko Ibn Hazm (sumbera: ballandalus.wordpress.com) |
Ibn Hazm Al Andalusi (994-1064) menulis sekitar 400 buku atau sekitar 80.000 halaman yang jika dirata-ratakan tiap buku sebanyak 200 halaman. Ditulis tangan, tentu saja. Namun yg tersisa hingga saat ini hanya 40 judul karena kerusuhan/peperangan yg melanda negerinya.
Jika bisa disebut sebagai keberuntungan, maka keberuntungan beliau adalah karena dibesarkan dalam lingkungan elite (kakeknya pernah jadi menteri, beliau juga pernah jadi menteri).
Akan tetapi, bukunya lebih banyak jadi pasca ia memutuskan mundur dari politik dan memilih mencari ilmu dan ketenangan hidup di beberapa tempat.
Sejarah Ibn Hazm, penulis prolifik dari Spanyol ini baik untuk jadi teladan bagi mereka yg ingin menulis, tentu saja selain Ibnu Jarir At Tabari yg sangat produktif pula dalam menghasilkan karya.
Saat ini kita sangat terbantu dengan kemudahan akses pada guru atau tokoh/pakar via internet. Juga banyak sekali sumber buku di internet yg dapat diakses untuk menulis buku.
Kita tidak perlu tinta untuk menulis, seperti Ibn Hazm dulu. Tak perlu harus dipenjara dulu seperti Ibn Taimiyyah, agar bisa menulis. Lewat laptop dan berbagai perangkat elektronik lainnya, seharusnya bisa memudahkan para peminat penulisan buku untuk menuntaskan bukunya tanpa harus berpikir apakah buku ini akan diterima penerbit atau tidak, best seller atau tidak.
Menulis sebaik-baiknya adalah penting.
Karena tiap buku memiliki takdirnya masing-masing.
Selama kita menulis untuk menyebarkan kebaikan, itu tentu saja sudah membuat hati gembira. Karena telah bisa meneruskan karunia yang Tuhan titipkan kepada kita untuk dibagikan kepada orang lain.*
No comments:
Post a Comment