Jokowi-Ma'ruf, terpilih sebagai pemenang pilpres 2019 |
Setelah sidang gugatan paslon 02 ditolak oleh Mahkamah Konstitusi dan dengan demikian kontestasi pilpres dimenangkan oleh paslon 01, sesungguhnya itu merupakan keputusan yang harus kita hargai dan kita terima. Suka atau tidak suka, jika kita taat pada asas hukum dengan mempercayakan MK untuk menyelesaikan sengketa tersebut, maka kita harus menerima hasil tersebut.
Semua demi kepentingan bangsa.
Saat pilpres kemarin baik kubu 01 maupun 02 sama-sama saling menjatuhkan sekaligus mengangkat calonnya. Tak jarang, upaya untuk memenangkan jagoannya membuat seseorang rela melakukan hal-hal yang tidak dibenarkan secara etis bahkan hukum seperti politik uang, penyebaran hoax, dan lain sebagainya. Tidak ada paslon yang betul-betul sempurna tentu saja.
Maka demi kepentingan bangsa, sepatutnya kita menerima putusan MK yang memenangkan Jokowi-Ma'ruf. Menurut saya, saat ini sudah saatnya pendukung kedua belah pihak melangkah maju dengan bersama-sama berjabat-erat, sama-sama saling memaafkan, dan berpikir untuk berjuang bagi kepentingan bangsa.
Narasi-narasi negatif yang pernah ada, sebaiknya dihilangkan. Jangan lagi dipakai, karena itu bisa terus memperpanjang usia pertarungan politik yang sejatinya sifatnya fleksibel. Politik itu tidak ada keras-kerasan, semua fleksibel. Politik itu juga sifatnya dinamis. Tak ada yang jadi oposisi seutuhnya, selalu ada irisan-irisan dimana oposisi dan pemerintah dapat bekerjasama sama, at least bekerjasama dalam memberikan kontribusi ide--kendati idenya berbeda. Bukankah berbeda itu hal biasa dalam demokrasi?
Saat ini kita perlu sadari bersama bahwa masalah bangsa ini cukup banyak. Dan, masalah ini tidak bisa hanya dipercayakan kepada kalangan tertentu. Butuh banyak orang untuk itu. Teramat banyak masalah bangsa di depan mata yang tidak mungkin hanya diselesaikan seorang dua orang. Masalah tersebut butuh kontribusi dari kita semua, dari anak bangsa yang ingin sekali melihat bangsa ini menjadi bangsa yang besar tidak hanya dari fisik tapi juga dari kualitas dan kesejahteraan.*
No comments:
Post a Comment